
Pemanfaatan Lahan Sempit Green House Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan
Di masa sekarang ini lahan pertanaman kian hari semakin berkurang, melihat kondisi tersebut Bidang Hortikultura Dinas TPH Bun Prov. Sulsel melaksanakan kegiatan bercocok tanam/ budidaya tanaman dalam area Green House. Adapun tanaman yang di kembangkan adalah tanaman buah seperti Melon, selain tanaman buah juga terdapat area pertanaman sayur dan biofarmaka (tanaman obat) seperti kangkung cabut, cabe, tomat serta khlorophyl. Tidak kalah dengan sektor buah dan sayuran, tidak ketinggalan pulah terdapat beberapa jenis tanaman hias yang dibudidayakan oeh personnil Green House Dinas TPH Bun..
“Selain melakukan rangkaian kegiatan budidaya tanaman lahan Green House, kami juga melakukan budidaya tanaman dengan menggunakan metode Hidroponik, Tabulampot (Tanam Buah Dalam Pot) dan sementara ini kami sedang melakukan uji coba penanaman cabe melalui sistem kapiler” ujar Muhlis Amin yang merupakan salah satu personil Green House Dinas TPH Bun Prov. Sulsel. Menurutnya beberapa sistem atau metode pertanaman tadi sangat diyakini dapat dilakukan oleh masyarakat umum karena tidak memerlukan lahan luas, “Walaupun lahan pekarangan rumah atau teras rumah sekalipun dapat kita lakukan budidaya tanaman” pungkasnya.
Hal senada pula juga diungkapkan oleh Ibu Ir. Hj. Nurwanty Syam, MP. (Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Bun Prov. Sulsel) yang di konfirmasi via telepon. beliau mengatakan “bahwa di masa sekarang ini untuk mencari lahan yang luas untuk kebutuhan budidaya tanaman adalah hal sulit, hal ini di karenakan luas lahan semakin berkurang. Sehingga jalan satu satunya adalah melakukan pemanfaatan lahan sempit untuk budidaya tanaman seperti budidaya dengan menggunakan sistem hidroponik”.
Jadi Sahabat Tani sekalian, lahan sempit bukanlah penghalang bagi kita untuk bercocok tanam, lahan pekarangan pun dapat kita sulap menjadi area pertanaman sepanjang kita memiliki kemauan dan tekad kuat untuk budidaya tanaman.
#pertanianmajumandirimodernpetanisejahtera