Sarana
entry image

TINGKATKAN KAPASITAS DAN KOMPETENSI PETUGAS, UPT PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN LATIH PETUGAS MENTOR AKSES PASAR DAN MENTOR RANTAI NILAI

Tersedianya Sumber Daya Manusia yang memiliki kapasitas dan kapabilitas serta kompeten merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan Pertanian di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Program Prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia Pertanian yang handal melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu melaksanakan Pelatihan Sumber Daya Manusia yang handal, berahlak serta kompeten dalam pengembangan sektor Pertanian. 

UPT Pelatihan Sumber Daya Manusia Pertanian merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas TPH Bun Prov. Sulsel melaksanakan Pelatihan Mentor Akses Pasar / Mentor Rantai Nilai di Ibis Style Hotel Makassar pada Tanggal 30 Agustus 2022 sampai dengan Tanggal 2 September 2022. Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari unsur staf Dinas Pertanian, Penyuluh Pertanan, Petugas Dinas Pertanian yang menangani Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Praktisi pelaku usaha di bidang Pertanian serta Duta Petani Millenial Sulawesi Selatan.

Ketua Panitia Pelaksana, Ashari, SP dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan Tim di tingkat Provinsi dan Kabupaten yang mampu bertindak sebagai fasilitator akses pasar. Selain itu, dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan tersedia tenaga mentor akses pasar yang nantinya akan bertugas mendampingi dan membina Tim Rantai Nilai Kabupaten

Lebih lanjut Kepala UPT Pelatihan Sumber Daya Manusia Pertanian, Asninda, SP, MP menyampaikan bahwa diharapkan hasil dari pelaksanaan kegiatan ini, para peserta selaku Mentor mampu mendukung kelancaran penyelenggaraan pelatihan dan kegiatan yang terkait dengan upaya perbaikan akses pasar dengan menggunakan metode pendekatan rantai nilai, sehingga Tim Rantai Nilai Kabupaten yang berada di lokasi IPDMIP dapat memfasilitasi pengembangan rantai nilai kepada para petani penerima manfaat.

Kepala Dinas TPH-Bun Prov. Sulsel, Ir. H. Imran Jausi, M.Pd. menyampaikan model pembelajaran efektif 10-20-70, model classical memiliki 10% daya dorong pembelajaran dan model nonclassical memiliki 20% daya dorong pembelajaran, sementara model coaching dan mentoring adalah model yang paling tinggi persentase daya dorong pembelajarannya sebesar 70% sebab didalamnya terdapat transfer knowledge sekaligus transfer karakter, serta mempunyai best dan smart praktek.

Beliau juga menyampaikan bahwa Rantai Nilai (Value Chain) dalam sektor pertanian bertujuan untuk meningkatkan basis konsumen terhadap produk yang dihasilkan sehingga petani dalam hal ini bertindak selaku produsen mampu mendapatkan porsi yang lebih dibandingkan dengan pengeluaran belanja konsumen. “Transisi cepat dari kegiatan yang berfokus pada produksi ke penyertaan akses pasar yang dilakukan secara bersamaan dengan pembelajaran secara daring melalui Kostratani membutuhkan tenaga terlatih yang disiapkan khusus untuk menjadi mentor yang menguasai akses pasar dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan utama pelaksanaan pelatihan ini dapat terwujud serta mampu memberikan kontribusi dalam pelaksanaan Program Prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan” pungkas Imran Jausi. (PPID TPHBun Sulsel)